Laman

  • RSS
Latest Post
Loading...

Thursday, 13 October 2016

Menghapus Dosa

Adakah manusia yang tidak berbuat salah? Hmm kayaknya gak ada ya. Karena Allah udah menggariskan sifat manusia, yaitu tempatnya salah dan dosa. Dosa kita berapa banyak? Beuh banyak sekali, karena tak terhitung, mungkin jika pasir-pasir dilautan dikumpulkan maka dosa kita masihlah jauh lebih banyak karena dosa kita itu hitungan detik, mungkin kalau kebaikan masih bisa kita hitung karena kebaikan kita terbatas. Hm, dosa udah banyak banget, bagaimana ya cara menghapusnya?


Kita udah tau sifat kita sebagai tempat salah, lupa dan dosa, apakah terus kita harus putus asa? Harusnya enggak, karena Allah memang telah menggariskan sifat itu kepada kita tapi Allah pun memberikan penawarnya. Yaitu taubat, menghapus dosa. Gimana caranya menghapus dosa? Sebenarnya gak tau sih secara pasti apakah dosa kita kemudian terhapus atau enggak, Cuma percaya aja sih sama Allah, karena Allah berfirman yang kurang lebih artinya “sesungguhnya perbuatan baik dapat menghapus perbuatan buruk”.

Sebelumnya kita harus tau dulu tentang cara taubat, dengan begitu kita harus tau kalau dosa itu terbagi menjadi dua, yaitu dosa besar dan dosa kecil. Dosa besar itu ada banyak kategorinya, misalnya, syirik (menyekutukan Allah), membunuh orang yang tidak bersalah, berzina, durhaka sama orangtua, memakan harta riba, menuduh wanita baik-baik berzina, memakan harta anak yatim dan lain sebagainya. Sedangkan dosa kecil itu diantaranya ngusilin teman, membuat kesal orang lain, menghina, mengingkari janji, tidak ramah, dan lain sebagainya.

Nah cara taubat dari masing-masing maksiat itupun berbeda, kalau maksiat kecil kita bisa menutupinya dengan beristighfar dan berdzikir. Beristighfar dan berdzikir serta melakukan kebaikan-kebaikan lainnya akan menambah pahala kita. satu perbuatan baik akan diganjar dengan 10 pahala sedangkan satu perbuatan buruk (kategori dosa kecil) hanya akan menghasilkan satu dosa (keburukan). Maka dengan 10 kebaikan itu kita dapat menghapus keburukan kita, sederhananya 10 kurang satu sama dengan 9, kita masih punya 9 pahala, persoalannya dosa kita itu hitungan detik maka kudu sering-sering istighfar dan berbuat baik supaya pahala kita dapat menghapus dosa-dosa kita.

Terkait dengan dosa besar, kita harus taubat nasuha (sebenar-benarnya taubat), ada beberapa syarat khusus supaya dapat bertaubat darinya, yang pertama, tidak mengulangi dosa itu lagi, kedua, menyesal sedalam-dalamnya atas dosa tersebut, ketiga menjauhi tempat-tempat maksiat, mengganti perbuatan buruk dengan perbuatan baik, keempat, bagi yang punya dosanya dengan orang lain maka hendaklah meminta keikhlasan dan maaf dari orang tersebut, kelima, khusus untuk dosa syirik tidak dapat diampuni jika taubatnya main-main, tapi jika ia bersungguh-sungguh maka insya Allah akan diampuni.

Dosa-dosa kecil itu jika dibiarkan akan menjadi bola salju yang menghantam kita suatu saat kelak maka haruslah bagi kita untuk cepat-cepat menanggulanginya, serta bercepat-cepat taubat dari dosa besar agar kita wafat dalam keadaan husnul khotimah.

Ada kisah menarik terkait ampunan, yaitu tentang wanita pelacur yang kehidupannya dipenuhi oleh maksiat dan kenistaan. Dengan dosa yang begitu berlimpah ia tidak sadar tentang taubatnya. Suatu ketika saat ia berjalan disiang hari yang terik, ia merasakan kehausan yang sangat akhirnya ia memasuki suatu sumur untuk mengambil air dan minum darinya. Setelah ia keluar dari sumur ia melihat seekor anjing yang sedang menjulurkan lidah karena kehausan, sang pelacurpun merasa iba dan akhirnya turun kembali ke sumur tersebut dan mengambilkan air untuk anjing tersebut menggunakan sepatunya, kemudian anjing itu meminum air sumur, setelah mereka berpisah tak lama kemudian wanita ini wafat, dan subhanallah karena kebaikannya kepada seekor anjing, dia diganjar dengan surga. Betapa dahsyatnya suatu kebaikan, maka janganlah meremehkan sekecil apapun kebaikan yang kita perbuat sekalipun tersenyum dihadapan saudara kita saat bertemu dengannya.