Adakah manusia yang tidak berbuat
salah? Hmm kayaknya gak ada ya. Karena Allah udah menggariskan sifat manusia,
yaitu tempatnya salah dan dosa. Dosa kita berapa banyak? Beuh banyak sekali,
karena tak terhitung, mungkin jika pasir-pasir dilautan dikumpulkan maka dosa
kita masihlah jauh lebih banyak karena dosa kita itu hitungan detik, mungkin
kalau kebaikan masih bisa kita hitung karena kebaikan kita terbatas. Hm, dosa
udah banyak banget, bagaimana ya cara menghapusnya?
Kita udah tau sifat kita sebagai
tempat salah, lupa dan dosa, apakah terus kita harus putus asa? Harusnya
enggak, karena Allah memang telah menggariskan sifat itu kepada kita tapi Allah
pun memberikan penawarnya. Yaitu taubat, menghapus dosa. Gimana caranya
menghapus dosa? Sebenarnya gak tau sih secara pasti apakah dosa kita kemudian
terhapus atau enggak, Cuma percaya aja sih sama Allah, karena Allah berfirman
yang kurang lebih artinya “sesungguhnya perbuatan baik dapat menghapus
perbuatan buruk”.
Sebelumnya kita harus tau dulu
tentang cara taubat, dengan begitu kita harus tau kalau dosa itu terbagi
menjadi dua, yaitu dosa besar dan dosa kecil. Dosa besar itu ada banyak kategorinya,
misalnya, syirik (menyekutukan Allah), membunuh orang yang tidak bersalah,
berzina, durhaka sama orangtua, memakan harta riba, menuduh wanita baik-baik
berzina, memakan harta anak yatim dan lain sebagainya. Sedangkan dosa kecil itu
diantaranya ngusilin teman, membuat kesal orang lain, menghina, mengingkari
janji, tidak ramah, dan lain sebagainya.
Nah cara taubat dari
masing-masing maksiat itupun berbeda, kalau maksiat kecil kita bisa menutupinya
dengan beristighfar dan berdzikir. Beristighfar dan berdzikir serta melakukan
kebaikan-kebaikan lainnya akan menambah pahala kita. satu perbuatan baik akan
diganjar dengan 10 pahala sedangkan satu perbuatan buruk (kategori dosa kecil)
hanya akan menghasilkan satu dosa (keburukan). Maka dengan 10 kebaikan itu kita
dapat menghapus keburukan kita, sederhananya 10 kurang satu sama dengan 9, kita
masih punya 9 pahala, persoalannya dosa kita itu hitungan detik maka kudu
sering-sering istighfar dan berbuat baik supaya pahala kita dapat menghapus
dosa-dosa kita.
Terkait dengan dosa besar, kita
harus taubat nasuha (sebenar-benarnya taubat), ada beberapa syarat khusus supaya
dapat bertaubat darinya, yang pertama, tidak mengulangi dosa itu lagi, kedua,
menyesal sedalam-dalamnya atas dosa tersebut, ketiga menjauhi tempat-tempat
maksiat, mengganti perbuatan buruk dengan perbuatan baik, keempat, bagi yang
punya dosanya dengan orang lain maka hendaklah meminta keikhlasan dan maaf dari
orang tersebut, kelima, khusus untuk dosa syirik tidak dapat diampuni jika
taubatnya main-main, tapi jika ia bersungguh-sungguh maka insya Allah akan
diampuni.
Dosa-dosa kecil itu jika dibiarkan
akan menjadi bola salju yang menghantam kita suatu saat kelak maka haruslah
bagi kita untuk cepat-cepat menanggulanginya, serta bercepat-cepat taubat dari
dosa besar agar kita wafat dalam keadaan husnul khotimah.
Ada kisah menarik terkait ampunan, yaitu tentang
wanita pelacur yang kehidupannya dipenuhi oleh maksiat dan kenistaan. Dengan
dosa yang begitu berlimpah ia tidak sadar tentang taubatnya. Suatu ketika saat
ia berjalan disiang hari yang terik, ia merasakan kehausan yang sangat akhirnya
ia memasuki suatu sumur untuk mengambil air dan minum darinya. Setelah ia
keluar dari sumur ia melihat seekor anjing yang sedang menjulurkan lidah karena
kehausan, sang pelacurpun merasa iba dan akhirnya turun kembali ke sumur
tersebut dan mengambilkan air untuk anjing tersebut menggunakan sepatunya,
kemudian anjing itu meminum air sumur, setelah mereka berpisah tak lama
kemudian wanita ini wafat, dan subhanallah karena kebaikannya kepada seekor
anjing, dia diganjar dengan surga. Betapa dahsyatnya suatu kebaikan, maka janganlah
meremehkan sekecil apapun kebaikan yang kita perbuat sekalipun tersenyum
dihadapan saudara kita saat bertemu dengannya.