Jika itu milikmu pasti kamu akan
kamu dapatkan, ya kurang lebih begitulah ungkapan orang bijak. Tahukah kamu,
apa yang kamu makan itu sebenarnya adalah rizkimu? Semua itu sudah temaktub
(tercatat) dilauhil mahfudz-Nya. Tapi apakah kita tahu isi lauhil mahfudz
tersebut sampai kita bisa tenang ataupun panic tentang rizki kita? tentu tidak.
Oleh karena itulah sang burung keluar sarang subuh-subuh untuk berikhtiar dan
atas kuasa Allah sang burung selalu pulang dalam keadaan kenyang bahkan membawa
makanan diparuhnya untuk anak-anaknya. Allah Maha Kaya dan tidak akan menyianyiakan
makhluk-Nya yang berikhtiar.
sumber: nurulilmi.org
Pernahkah kamu mendengar kisah seekor ular yang
buta? Ini bukan sembarang kisah tapi ini sebuah kejadian nyata yang direkam oleh
National Geographic Chanel. Sebagaimana kita ketahui kalau elang senang sekali
memangsa ular dan membawanya ke angkasa kemudian dijatuhkan dan dimakan. Tapi berbeda
dengan elang yang satu ini, yap, dia memang menangkap seekor ular dengan cakarnya
lalu membawanya terbang, anehnya sang elang tidak menghempaskan ular tersebut
ketanah melainkan membawanya ke sarangnya yang berada ditebing. Oh, mungkin
saja ular tersebut untuk makanan anak-anak si elang, tapi spekulasi itu salah,
elang tersebut tinggal seorang diri. Setelah menempatkan ular tersebut di
sarangnya, ia kembali terbang dan tak lama kemudian ia kembali dengan membawa
makanan diparuhnya, kemudian menyuapkannya kepada sang ular. Ular sangat sulit
mencari makan apabila ia buta, dan elang pemangsa ular yang gesit tapi tak
melukai ular yang buta. Siapakah yang mentaqdirkan ular tersebut buta? Siapakah
yang memerintahkan elang mengangkut ular tersebut ke sarangnya padahal ular
adalah makanannya.
Siapakah yang menanamkan kasih sayang pada elang sehingga ia
mencarikan makanan untuk ular? Dan siapakah yang merancang kejadian ini semua? Ia-lah
Allah, yang Maha Pemurah, Maha Pemberi, Maha Kaya dan Maha Pengatur Segalanya.
Allah pula yang mengatur rizki, jika Allah menghendaki rizki bagi ular maka ia
kan tetap hidup dengan cara apapun sekalipun lawannya yang memberinya makan.
Hewan saja percaya dengan karunia dan kemurahan Allah, mengapa manusia tidak
percaya?
Janganlah mengkhawatirkan jatahmu
hari ini, jika ia milikmu pasti akan kamu dapatkan, kamu cukup mengusahakan
dengan maksimal, berdoa dengan maksimal dan yakin secara maksimal. Dan hal ini
sangat berkaitan dengan sabda Nabi terkait mereka yang menginginkan surga. Hm,
setiap manusia pasti menginginkan surga bukan? Yap, kita semua menginginkannya.
Dan Nabi bersabda, dalam artinya “Semua kita akan masuk surga, kecuali yang
tidak menginginkannya”. Waw, itu adalah kabar gembira bukan? Semua kita akan
masuk surga, hanya dalam redaksi itu ada pengecualian, yaitu bagi yang tidak
menginginkannya. Adakah diantara kita yang tidak menginginkan surga? Jawaban kita
semua adalah tidak ada karena jiwa kita menginginkan itu. Tapi terkadang
pebuatan kita yang menolak surga, yaitu dengan maksiat dan kesombongan. Pesan
yang hendak disampaikan adalah, jika kamu yakin surga itu adalah rizkimu, maka
upayakanlah, berbuatlah semacam ahli surga, berbuatlah yang lebih untuk
mendapatkan yang lebih.
Hal ini berlaku juga untuk
perolehan materi kita, yaitu uang untuk bertahan hidup. Janganlah kamu galaukan
itu rizki, karena masing-masing dari kita telah ditetapkan rizkinya, tugasmu
berusaha. Oleh karena itu Allah SWT melalui firman-Nya yang kurang lebih
artinya adalah “dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut
akan kemiskinan, sesungguhnya Kami (Allah) yang memberikan rizki kepada mereka
dan kepada kalian”.
So, untuk apa kita takut kehilangan jatah kalau Allah sudah
menjamin rizki kita, tinggal diupayakan supaya kita tahu hasilnya.
Bersemangatlah menggapai rizki yang halal dari Allah, maka hidup ini akan
berkah sekalipun hidup dalam keadaan berkecukupan, karena memang tak ada yang
miskin, yang ada hanya dicukupkan oleh Allah.