Kamu manusia? Selama hidup pernah
punya keinginan, harapan dan cita-cita? Hmm itu yang lazimnya ada pada manusia.
Ketika manusia memiliki harapan maka ia akan berpikir untuk mengusahakan
sesuatu agar harapannya terwujud. Apa yang kamu usahakan itu bisa berhasil bisa
tidak berhasil, tapi selama diusahakan biasanya berhasil. Ternyata tentang itu
semua udah ada di Al-Quran, arti dari ayatnya “dan tidaklah bagi manusia
kecuali apa yang dia usahakan” yoo, ini tentang usaha manusia, upayanya
mencapai sesuatu. Dan lanjutan ayatnya itu, yang artinya “ dan usahanya akan
diperlihatkan”. Apa sih maksudnya diperlihatkan?, itu maksudnya nanti hari
kiamat apa yang kita upayakan itu akan diperlihatkan oleh Allah, apapun
upayanya. Misalnya upaya dalam mencari nakah, dalam ibadah, dalam melakukan
kebaikan, dll.
Ayat itu udah di Al-Qur’an,
berarti kita diminta sama Allah untuk senantiasa berusaha, biarkah hasil Allah
yang menentukan. Biasanya hasil itu tidak mengkhianati usaha. Kalaupun usaha
kita tidak membuahkan hasil walaupun udah maksimal seperti yang belajar
maksimal untuk ujian tapi tidak lulus. Yang salah bukan orangnya karena gak
lulus, tapi dia sedang diuji. Ujiannya adalah ia tidak lulus sedangkan dia udah
belajar mati-matian. Nah yang seperti ini biasanya hasilnya dahsyat sekali.
Karena ujiannya dahsyat. Maka yang punya kasus seperti ini janganlah bersedih,
hidup harus terus berlanjut karena Allah punya rencana yang amat indah. Berbeda
halnya dengan yang upayanya minim tapi mengharapkan hasil yang fantastis. Hm,
yang seperti ini jika gagal memang itu termasuk ujian baginya tapi seharusnya
ia berusaha lebih, sehingga hasil buruk yang ia dapati tidak menjadi sahabatnya
(suatu prediksi yang maklum bagi upaya yang minimum) dan jika berhasil berarti
itu bonus baginya atas kehendak Allah, dan ini pun sebagai cobaan.
Ketika usaha manusia tidak
terlepas dari harapan maka harapan itu tidak terlepas dari keyakinan. Yap dua
paragraf diatas kan berbicara tentang usaha manusia dimana usahanya itu
diberitakan oleh Allah dalam Qur’annya. Diparagraf ini akan banyak membicarakan
tentang keyakinan kita atas apa yang kita lakukan. Kenapa kita harus yakin saat
melakukan sesuatu? Karena Allah menyampaikan dalam hadits Qudsi-Nya yang
artinya “sesungguhnya aku sesuai perasangka hambaku…” ya, Allah sesuai prasangka
hamba-Nya, saat seorang hamba melakukan sesuatu dan dia yakin atas apa yang ia
lakukan maka Allah akan menyampaikan dia kepada apa yang dia inginkan, tapi
ketika ia ragu maka Allah pun akan memberikan hasil kepadanya sesuai dengan apa
yang ia sangkakan.
Keyakinan itu akan membuat kamu
punya harapan, harapan itulah yang akan mengalirkan energi positif, prasangka
baik termasuk dalam energy positif itu, maka Allah akan mengikuti prasangka
baikmu itu, oleh karena itu selalu berprasangka baiklah kepada Allah. Setelah
harapan dan energi positif itu mengalir, mereka akan menggerakkan anggota
badanmu untuk melakukan aktivitas positif untuk mencapai keinginanmu itu, yang
penting yakin. Apapun yang terjadi yakinlah, yakinlah dan yakinlah, seakan-akan
kamu melihat kemenangan itu didepan mata, maka harapan itu tak akan padam.